Lifestyle
Beranda » Berita » Mewujudkan Kemandirian Pangan Perkotaan melalui Urban Farming

Mewujudkan Kemandirian Pangan Perkotaan melalui Urban Farming

Pembuatan Hidroponik
Pembuatan Hidroponik

Isu ketahanan pangan di Indonesia sedang menjadi perbincangan. “Kita tidak bisa makan beton dan aspal.” Di tengah kota yang semakin padat, ruang hijau semakin tergeser oleh gedung pencakar langit dan pemukiman. Lahan pertanian terus menyusut, sementara kebutuhan pangan justru meningkat. Jika kita terus bergantung pada pasokan dari luar daerah, bagaimana masa depan ketahanan pangan di perkotaan? Inilah mengapa urban farming hadir sebagai solusi cerdas atau cara inovatif untuk memastikan setiap rumah di kota tetap bisa menghasilkan pangan segar secara mandiri.

Urban farming merupakan bentuk kegiatan budidaya pertanian dalam pengertian yang luas yang memadukan pertanian, perikanan, dan atau peternakan (integrated farming) atau kegiatan pertanian dalam arti sempit (agriculture farming). Dengan menggunakan lahan terbatas seperti halaman rumah, atap gedung, ataupun ruang publik yang tidak terpakai, masyarakat kota dapat menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Dikutip dari Reuters.com, luas lahan pertanian di Indonesia menurun sebesar 8,5 persen sejak 2015. Ini disebabkan oleh alih fungsi lahan ke sektor perumahan dan industri.  Untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2024, pemerintah berencana untuk memperluas lahan pertanian sebesar 3 juta hektar.  Namun, urban farming menawarkan alternatif yang efektif dan ramah lingkungan di tengah keterbatasan lahan dan masalah lingkungan.  Masyarakat perkotaan dapat menanam sayuran dan buah-buahan dalam jumlah lahan yang lebih kecil dengan teknik seperti hidroponik dan vertikultur.

Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), urban farming menyediakan 15-20% dari total pasokan makanan dunia, menandakan pentingnya peran urban farming dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk perkotaan. Inisiatif ini tidak hanya menyediakan sumber pangan segar bagi warga kota, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia, urban farming memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan askes langsung ke pangan segar, menjaga kelestarian lingkunganm dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Urban farming menjadi solusi untuk memastikan bahwa kota tetap mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya, bukan sekadar tren sesaat.  Pertanian perkotaan menawarkan cara pintar dan berkelanjutan untuk tetap bisa menanam dan memanen sendiri di tengah lahan yang semakin menyusut dan ancaman krisis pangan yang terus meningkat.  Pemerintah harus mendukung gerakan ini, masyarakat harus dididik, dan teknologi pertanian modern harus tersedia.  Bayangkan jika setiap rumah, gedung, atau ruang kosong di kota ditanam dengan tanaman produktif. Tentu saja, ini akan meningkatkan ketahanan pangan, dan kota akan menjadi lebih ramah lingkungan dan lebih sehat. Saatnya kita mulai dari hal-hal kecil, menanam di rumah kita sendiri, dan berkontribusi pada transformasi besar!

Tips Memilih Busana Muslim yang Tepat dan Modis untuk Setiap Kesempatan

Penulis : Devina Fitriani

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement